RSS

Perindu cinta


Adegan 1
Semua berawal disini, berawal dari sebuah tulusnya persahabatan, indahnya cinta, serta manisnya janji. Semua berbaur menjadi satu dalam suka-duka perjuangan menggapai cita-cita. Di bangku kecil taman depan laboratoium kimia, seorang gadis nampak asik mencorat-coret halaman bukunya.
Vela
“hai din....”
dinda
“hai...”
Vela
“sibuk ga? Aku punya sesuatu nih?” (memberikan secarik pamflet)
dinda
“festival kampus?”
Vela
“iya, ikut ya?”
dinda
(menggelengkan kepala) “ga ah. Ga PD aku”
Vela
“ayolah.....masa aku ikut sendirian”
dinda
“iyalah, kan kamu yang suka menyanyi vel.”
Vela
“aku ga PD kalau ga da kamu”
dinda
(menggeleng)
Vela
“ayolah...suaramu kan bagus, aku pernah denger kok”
dinda
“kenapa sih kamu pengin banget ikutan?”
Vela
“aku bercita-cita menjadi artis”
Vela terus memaksa dinda, sampai akhirnya, keduanya bercacanda dan di putar lagu teruslah berminpi.
Adegan 2
                Tibalah waktu audisi, saat nama mereka dipanggil, mereka segera maju ke panggung, kemudian bernyanyi. Cinta, oleh melly dan krisdayanti
Menapak jalan yang menjauh
Tentukan arah yang kumau
Tempatkan aku pada satu peristiwa yang membuat hati lara
Didekat engkau aku tenang
Sandung matamu penuh tanya
Misteri hidup akan kah menghilang
Dan bahagia diakhir ceriat
Cinta tegarkan hatiku
Tak mau sesuatu merenggut engkau
Naluri kuberkata tak ingin terulang lagi
Kehilangan cinta hati bagai raga tak bernyawa
Aku junjung petuahmu
Cintai dia yang mencintaiku
Hati yang dulu berlayar kini telah menepi
Bukankah hidup kita akhirnya harus bahagia
Bagaimanapun hidup benar hanya cerita
Cerita meninggalkan dan yang ditinggalkan

Adegan ditutup dengan matinya lampu
Adegan 3
Vela dan Lalan masuk dari pintu yang sama, kemudian duduk di meja panjang
Lalan
“ada yang ingin kukatakan padamu”
Vela
“tantang?”
Lalan
“hubungan kita”
Vela
(diam)
Lalan
“sebaiknya kita putus saja” (diiringi reff jenuh, Rio febrian)
Vela
“apa?”(terkejut)
Lalan
“aku mencintai orang lain”
Vela
“siapa?”(menangis)
Lalan
“orang yang kau kenal, maaf. Aku pikir ini jalan terbaik untuk kita. Aku tak ingin menyakitimu lebih dari ini” (keluar panngung)
Jika memang diriku bukanlah menjadi
Pilihan hatimu
Mungkin sudah tadirnya kau dan aku takan mesti bersatu
Harus slalu kau tau
Ku mencintaimu di sepanjang waktu
Harus slalu kau tau semua abadi untuk slamanya
Karena kuyakin cinta dalam hatiku hanya milikmu sampai hidupku
Karena kuyakin disetiap hembus nafasku
Hanya dirimu satu yang slalu kurindu.....
Jika memang diriku bukanlah menjadi pilihan hatimu
Adegan 4
Di bangku panjang, sorot lampu mengarah pada  Lalan, sesaat kemudian datanglah  dinda.
Lalan
“ada yang ingin kukatakan padamu, tapi aku tak ingin Vela tau akan hal ini”
dinda
“apa?”
Lalan
“apa benar kamu mencintaiku?”
(diiringi lagu aku dan dirimu, BCL dan Ari Lasso)
Disaat dinda sedang memegang pundak Lalan, Vela dari sudut panggung datang.
Vela
“jadi dia yang kau pilih?”
dinda
“vel ini tak seprti yang kamu pikirkan”
Vela
“apa lagi? Aku sudah melihat dengan mata kepalaku sendiri, sahabatku sedang bersama orang yang kucintai” (mentap Lalan) “ jadi karena dia kamu meningglakanku?”
“kalian benar-benar hebat, aku berikan apresiasi yang setinggi-tingginya untuk kehebatan kalian melukaiku” (pergi)
dinda
“vela!!! Kejar vela lan”
Lalan
“biarkan saja”(pergi dari pintu yang berlawanan)
dinda
Kulelah terus mencari
Seseorang yang selalu ada untukmu
Kuingin hubungan lebih
Yang kau rasakan padanya
Kuinginkan juga
Ku cemburu bila kau dengannya
Ku cemburu karna kau adalah sebagian dari hatiku
Lamanya kesetiaanku
Menjadi pendengarmu dan penjaga hatimu
Kuinginkan hubungan yang lebih dari dia
Taukah kau aku menderita demi cinta
Ku cemburu bila kau dengannya
Ku cemburu bila kau dengannya dan aku harus melihatnya
Ku cemburu karna kau adalah sebagian dari hatiku
Adegan 5
Tiba waktu pengumuman, dinda mendapatkan peran pertama. Disaat dinda konsentrasi dengan sketsanya, Vela datang.
Vela
“apa kau puas sekarang?”
“setelah merebut pacarku kini kau peranku”
dinda
“aku ga da hubungan apa-apa dengan lalan vel, aku berani bersumpah atas nama Tuhan!”
Vela
“jangan bawa-bawa nama Tuhan, aku benar-benar membencimu”
dinda
“terserah kamu saja, hanya ingin kamu tau, aku memang mencintai lalan, tapi tak seperti yang kamu pikirkan vel” (pergi)
Vela
Tak mau lagi aku percaya
Pada semua kasih sayangmu
Tak mau lagi aku tersentuh
Pada semua pengakuanmu
#
Kamu takkan mengerti rasa sakit ini
Kebohongan dari mulut manismu
Reff:
Pergilah kau
Pergi dari hidupku
Bawalah semua rasa bersalahmu
Pergilah kau
Pergi dari hidupku
Bawalah rahasiamu yang tak ingin kutahui
Tak mau lagi aku terjerat
Pada semua janji-janjimu
Tak mau lagi aku terkait
Pada semua permainanmu
Back to #, Reff
Bertahun-tahun bersama
Kupercayaimu
Kubanggakan kamu
Berikan s’galanya
Aku tak mau lagi
Ku tak mau lagi huoo… Yeee…Hee…

Adegan 6
Lagu sendiri, sherina diputar, Vela mersa kebimbangan. Dia berpindah-pindah tempat. Usai reff terdengar suara deruan mobil. Disaat itu dinda masuk dan mendorong Vela.
dinda
“vela awas” (mendorong Vela) “aaaaakkkkhhh!!!!” (terdengar suara mobil mengerem mendadak)
Adegan 7
diruang breefing, Vela, Lalan dan Sutradara membicarakan festival kampus
Sutradara
“sekarang apa yang harus kita lakukan, waktu kita tinggal Vela minggu lagi, apa mungkin Drinda sudah bisa berjalan dalam waktu Vela minggu ini?”
Vela
“patah tulangnya lumayan parak, kalaupun sudah bisa berjalan dia takan bisa melakukan banyak gerakan”
Sutradara
“kalau begitu kamu gantikan saja dia”
Lalan
“aku yakin Drinda bisa melakukan semuanya Sutradara, jadi aku rasa tak perlu peran pengganti”
Vela
(melihat ke arah Lalan)
Lalan
“sepertinya semuanya sudah jelas, sebaiknya kalian pergi dulu aku masih ada urusan dengan Drinda”
Vela dan Sutradara pergi, setelah beberapa saat masuk dengan membawa tongkat. Namun Lalan mendekatinya kemudian membuang tongkatnya.
Lalan
“kemarilah” (membuka kedua tangannya)
Dinda
(dengan tertatih, Drinda melangkah. Walu dia terus terjatuh) “aku tidak bisa”
Lalan
“Begitukah?”
“hanya segitu kemampuanmu? Baru melangkah sedikit langsung menyerah”
berusaha bangkit, namun dia kembali terjatuh. Disaat itu Vela datang.
Vela
“lalan apa yang kamu lakukan?”
“kamu ingin membunuhnya?”
Lalan
“aku hanya mengajarinya untuk berusaha bangkit”
Vela
“kamu sudah gila!!!” (mendekati Dinda) “ kamu ga papa?” (berusaha membantu Dinda bangkit)
Dinda
(mendorong Vela)” lepaskan aku!!!!”
“apa kamu senang? Sekarang kamu senang? Karena aku tidak bisa berperan dan kamu akan menggantikannya?”
Vela
“din, bukan seperti itu?”
Dinda
“aku tidak butuh belas kasihan kalian” (menangis)
Vela memeluk Dinda dengan erat, kemudian lampu dimatikan.
Adegan 8
Acara festival kampus tetap dilaksanakan walau Dinda belum sembuh. Hingga Vela yang menggantikan perannya.
Namun ketika menyanyikan lagu jangan ada dusta diantara kita, angkasa pada bagian Vela hanya lipsing karena dibelakang panggung yang menyanyi Dinda.

Semua terserah padamu
Aku begini adanya
Ku hormati keputusanmu
Apapun yang akan kau katakan

Ketika pertama ku jumpa denganmu
Bukankah pernah ku tanyakan padamu kasih…
Takkan kecewakah kau pada diriku
Takkan menyesalkah kau hidup denganku nanti…
Memang kau bukan yang pertama bagiku
Pernah satu hati mengisi hidupku dulu..
Dan kini semua kau katakan padaku
Jangan ada dusta di antara kita kasih…

Kemudian usai menyanyi Lalan langsung mendekati Dinda.
Adegan 9
Usai pertunjukan, semua pemain berkumpul
Dinda
“tadi kamu bermain dengan sangat bagus”
Vela
“lagumu juga sangat bagus tadi, setelah ini pasti akan ada banyak musisi yang ingin menjadikanmu bintang”
Dinda
“itu bukan cita-citaku, aku ingin menjadi designer seperti ibuku”
Vela
“benarkah?”
Dinda
“minggu depan aku akan ke paris”
Vela
“apa?
Dinda
“paris adalah kota mode, aku akan lebih baik sekolah disana”
Vela
“kamu akan meninggalkanku? Emmm maksudku akan meninggalkan lalan?”
Dinda
“aku dan lalan tak punya hubungan apa-apa, waktu itu kamu salah paham. Dia sangat mencintaimu vel, dia memutuskanmu karena dia sakit. Bukan karena wanita lain”
Keduanya terdiam
Lalan
“dinda, aku akan mengantarmu pulang”
Dinda
“tidak usah lan, nanti ibuku yang akan mengantarku. Kamu antarkan saja vela”
Lalan
“ayo vel”
Dinda terus menatap kedua sahabatnya
Lagu aku kau dan kenanganku
Adegan 10
5 tahun telah berlalu, kini Dinda telah menjadi designer, dan Vela kini menjadi seorang model. Lana yang berseragam abu-abu duduk sambil mendengarkan cerita Lalan.
Lalan
“jadi begitula ceritanya”
Lana
“jadi kedua sahabat kakak kini sekarang sukses?”
Lalan
(mengangguk) “kamu juga harus punya cita-cita, seperti Dinda dan Vela, mereka adalah orang-orang yang berusaha mewujudkan ciat-cita mereka, walau begitu banyak cobaan. Mereka adalah orang yang mau bangkit ketika mereka terjatuh”
Lana
“baiklah kak, aku juga punya cita-cita”
Lalan
“apa cita-citamu?”
Lana
“jadi presiden!” (berlari keluar panggung)
Tiba-tiba Dinda menyentuh pundak Lalan
Dinda
“apa yang kamu katakan padanya?”
Lalan
“aku hanya menyuruhnya untuk tidak takut bermimpi”
Dinda
“mimpi akan selamanya menjadi mimpi kalau kita tak mau terbangun untuk mewujudkannya”
Lalan
(tersenyum)
Dinda
“lihat ini, aku mendesignnya khusus untuk vela, bagaimana menurutmu?”
Lalan
“sekarang kamu designer dan vela modelmu, sedangkan aku masih menjadi dosen kimia. Hebat sekali kalian melarikan diri dari kimia”
(keduanya tertawa)
“kamu selalu mendesigkan baju untuk vela, kapan kamu mendesign baju untuk kita? Hem?”
Dinda
“kita?”
Lalan
“iya, designkan baju pengantin untuk kita pakai nanti”
Dinda
(terdiam tapi matanya tertuju pada kotak dibawah meja) “apa ini untukku?”
Lalan
“yah.....”
Dinda
“benarkan ini untukku?”(membuka kotak yang ternyata berisi cincin)
Lalan
“kenapa aku ga pernah bisa mngejutkanmu?”
Dinda
“jadi benar ini untukku?”
(menyerahkan kotak itu) “cepat berikan padaku, aku akan pura-pura tidak tau. Cepat! cepat!”
Lalan
“aku tidak mau”
Dinda
“ayolah....”
Lalan
(mengambil cincin yang ada dalam kotak, kemudian berlutut) “maukah kau menikah denganku, ratuku?”
Dinda
“aku tidak mau punya suami botak?”
Lalan
“siapa yang botak?”
Dinda
“aku hanya khawatir, setelah jadi profesor kimia, lama kelamaan kepalamu akan botak”
Lalan
“jadi seperti ini, setelah sekian lama meninggalkanku?”
Dinda
“selama itu pula aku menjadi perindu cinta”
Lalan
“jadi?”
Dinda
“ini” (menyerahkan selembar kertas) “design baju pernikahan kita?”
Mengagandeng tanga Dinda kemudian maju dan bernyanyi
Kuberharap engkaulah
Jawaban segala risau hatiku
Dan biarkan diriku
Mencintaimu hingga ujung usiaku
Reff:
Jika nanti ku sanding dirimu
Miliki aku dengan segala kelemahanku
Dan bila nanti engkau disampingku
Jangan pernah letih tuk mencintaiku

* Naskah drama performent art HMI komisariat Tarbiyah IAIN walisongo Semarang,
ditampilkan pada sabtu, 26 mei 2012 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar